Laman

Selasa, 26 April 2016

Selamat Malam, Mentari

Selamat malam, Mentari..
Aku menitipmu pada lautan awan di ujung bibirku
Yang selalu bertanya kemana kau akan pulang malam ini
Mataku masih merekammu di balik daun-daun selimut
Dengan teduh, laut, dan angin
Kita mengendus bau yang sama, Sayang
Kau yang termangu di jendela, dan aku berada di balik jeruji besi
Lukamu, lukaku
Yang kita sama tahu tak ada yang bisa sembuh
Hapus air matamu, Sayang
Karena kita kelak akan bersama
Di bawah nisan dengan namamu dan namaku


astria

Nama

Di sekotak papan aku coba merangkaimu
Dengan bunyi tuts berantakan yang ku mainkan
Kerapkali menggebu dan mengganggu
Kau memintaku seutuhnya
Yang mulai kau sentuh dengan cinta dan dosa
Senja membawa kita meninggalkan bumi
Namun tak ada rasa yang bisa ku sertakan di antara kita
Meskipun telah kau pupuk pohon yang seharusnya tak tertanam




astria